PAJARALI, Bengkulu – Rekrutmen 89 karyawan Bank Bengkulu tahun 2024 diduga kuat sarat dengan praktik titipan dan setoran. Bahkan, dua anak pejabat tinggi di bank tersebut—anak kandung Direktur Operasional dan anak kandung Direktur Kepatuhan—dinyatakan lulus dalam proses seleksi.
Dikutip dari laman media online Rejangtoday.com (https://rejangtoday.com/nasional/setoran-mencapai-1-miliar-anak-direksi-lulus-rekrutmen-pegawai-bank-bengkulu/), proses seleksi pegawai ini disinyalir melibatkan dugaan setoran dengan total mencapai Rp1 miliar.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, menyatakan bahwa ada indikasi pungutan terhadap peserta yang telah dinyatakan lulus.
“Dugaannya, mereka yang lulus dimintakan sejumlah uang. Total dana yang terkumpul dari proses ini diperkirakan mencapai kurang lebih Rp1 miliar,” ungkap Tessa.
Selain dugaan setoran, rekrutmen ini juga dinilai melanggar prosedur, mengingat Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu, Jufrizal Eka Putra, yang bertanggung jawab langsung atas proses seleksi, turut memiliki anak yang lulus dalam rekrutmen tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD GARIS Provinsi Bengkulu, Iman SP Noya, menyatakan akan melaporkan temuan ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.
“Kami dari Garis akan meminta Kajati untuk melakukan penelusuran atas rekrutmen di Bank Bengkulu. Ini adalah bank kebanggaan rakyat Bengkulu, sehingga tidak boleh ada praktik yang mencederai keadilan. Sangat miris melihat banyak lulusan dan sarjana muda yang melamar tetapi tidak diterima, sementara yang diduga titipan justru lolos. Kami ingin kasus ini dibuka seterang-terangnya agar tidak ada simpang siur,” tegas Iman.
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat, terutama bagi para pencari kerja di Bengkulu yang merasa dirugikan oleh dugaan praktik percaloan dalam seleksi pegawai Bank Bengkulu. (Red)
